Biro Iklan
Biro iklan (advertising agency) diartikan sebagai
suatu organisasi usaha yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi,
mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi pemasaran untuk
dan atas nama pengiklan dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut.
Dengan demikian, perusahaan periklanan adalah termasuk kategori perusahaan jasa
*note :
bagian kiri pada bawah direksi merupakan bagian operasional, dan pada bagian
kanan merupakan bagian non operasional
♣ Departemen Layanan Klien (Client Service Departement)
Dalam
bahasa Inggris disebut juga Account Service Departement. Di dalamnya terdapat
Account Executive, Account Supervisor, Account Director berada. Ada juga
perusahaan yang menggunakan istilah account manager yang fungsinya (dilihat
dari arti katanya) mestinya lebih bersifat administratif dari pada operasional.
♣ Departemen Kreatif (Creative Departement)
♣ Departemen Kreatif (Creative Departement)
Departemen ini dipimpin
oleh creative director. Departemen kreatif sering disebut sebagai “dapurnya”
periklanan.
Di dalamnya terdapat Copywritter (keahlian
menulis), Art Director (keahlian menggambar atau merancang tata letak atau
layout iklan). Art Director harus memiliki pengetahuan atau berlatar belakang
pendidikan rancang grafis (Graphic Design). Profesi dengan keahlian menggambar
ini sering disebut Visualizer.
Copywritter dan Art Director merupakan tim yangbekerja di bawah Creative
Director.
♣ Departemen Media (Media Departement)
Inilah departemen yang
mengevaluasi, merencanakan dan memilih di media apa, kapan, dan berapa sering
pesan iklan itu harus dimuat atau dipasang untuk mendapatkan hasil yang
maksimal.
Di departemen ini terdapat Media Planner, Media Buyer,
dan Media Director atau Media Manager. Mereka bersama-sama Account Director dan
Creative Director merancang dan menentukan media strategy.
Departemen media ini sesungguhnya merupakan profit
center bagi biro iklan, sehingga ada biro iklan yang menjadikan departemen ini
sebagai badan usaha yang terpisah dan berdiri sendiri.
♣ Departemen keuangan (Finance department)
Bagian ini mengatur lalu
lintas pekerjaan dari Client Service Departement ke Creative Departement. Di
samping itu, Traffic bersama Creative Director harus mampu membagi beban
pekerjaan secara merata kepada setiap petugas di Creative Departement.
♣ Departemen Recearch dan Monitoring
♣ Departemen Recearch dan Monitoring
Tidak banyak biro iklan
di Indonesia yang memiliki departemen ini. Biasanya mereka meminta bantuan
pihak ketiga untuk melakukan riset dan monitoring bagi upaya kampanye
periklanannya. Ini bisa dipahami karena biaya untuk pekerjaan riset dan
pemantauan (monitoring) ini tergolong mahal dan sistem kerjanya menggunakan
metodologi yang melibatkan sumber daya manusia yang terlatih secara khusus.
♣ Departemen Produksi (Production Departement)
♣ Departemen Produksi (Production Departement)
Bagian produksi ada
kalanya berada di bawah Departemen keuangan (Finance Departement). Tugasnya
tentu saja sebagai kepanjangan tangan dari Departemen Kreatif.
Ruang Lingkup Pekerjaan yang ditangani Biro Iklan Besar
1.Analisa Industri
Sejauh mana prospek industri klien dalam pasar
internasional. Pasar mana yang lebih memberikan peluang, domestik ataukah
ekspor. Apakah industri ini sudah mendapat perhatian dari pmerintah sebagai
penunjang ekonomi nasional atau belum
2. Analisa Produk dan Konsumen
Berapa besar potensi pasar produk ini dan bagaimana
pola konsumsinya
3.Analisa Pasar
Melihat peluang pasar, mengidntifikasi pesaing, untuk
menentukan strategi promosi dan periklanan
4.Analisa Sasaran Konsumen.
Mengetahui
persepsi konsumen terhadap produk dan pola konsumsi yang berlaku
5. Tujuan dan Strategi Pemasaran
Biasanya
dilakukan oleh biro iklan
6. Penetapan tujuan periklanan
- Membina kesadaran konsumen terhadap produk
baru
- Meningkatkan pangsa pasar
- Mengimbangi persaingan dengan meningkatkan kesetiaan pada merek melalui berbagai
promosi
7.Strategi Kreatif
Bertugas melakukan strategi kreatif, yaitu menjabarkan
tujuan periklanan untuk diterjemahkan menjadi pesan perdagangan. Hasil strategi
kreatif ini akan muncul dalam bentuk materi iklan yang siap dipublikasikan.
8.Strategi Media
Biro iklan bertugas memilih media publikasi sesuai
dengan tujuan periklanan dan materi iklan yang disiapkan
Ada beberapa fungsi di biro iklan yang bisa menjadi pilihan berkarir, yaitu :
1.Bina Usaha (Account
Management)
Secara singkat,
departemen ini berfungsi sebagai ‘jembatan’ antara klien-klien suatu biro iklan
dengan departemen-departemen lainnya di biro iklan tersebut.
2.Perencanaan Strategis
(Strategic Planning)
Departemen ini berfungsi
untuk membantu departemen Bina Usaha dan Kreatif dalam menemukan ide-ide dasar
pemecahan masalah komunikasi pemasaran dari klien biro iklan.
3.Kreatif
Departemen ini berfungsi
sebagai ‘dapur’ dari suatu biro iklan. Di departemen inilah permasalahan
komunikasi pemasaran klien dicoba dipecahkan. Tim kreatif memperoleh masukan
dari para Perencana Strategis. Kualitas dari taklimat yang diperoleh dari
Perencana Strategis inilah yang akan menentukan titik awal kualitas keluaran
dari suatu tim kreatif
•Umumnya ada 3 tugas utama:
- Penulisan kopi dan skrip iklan
- Penyajian artistik
- Produksi komersial tv.
*Terdiri dari:
- Visualiser
- Layout-man
- Typegrapher
4.Media
Departemen ini
bertanggung-jawab dalam memberikan solusi kepada klein berkaitan dengan
pengaturan anggaran/biaya pemasangan iklan klien di media massa. Dalam
Departemen ini biasanya terdapat beberapa sub-fungsi yaitu: Perencanaan Media
(Media Planning), Negosiasi Media (Media Negotiation), dan Pelaksanaan Media
(Media Implemention atau Media Buyer). Tugas utama dari seorang Perencana Media
(Media Planner) adalah untuk memastikan bahwa anggaran/biaya pemasangan iklan
suatu klien/produk akan mencapai suatu tingkat efektifitas dan efisiensi yang
tinggi.
Contoh – contoh iklan
♣ Ciri-ciri iklan informatif :
- Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan
- Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.
- Menjelaskan cara kerja produk.
- Mengurangi ketakutan konsumen.
- Mengoreksi produk.
♣ Ciri-ciri iklan persuasif:
- Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan menggunakan barang dan jasa.
- Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu.
- Menganjurkan untuk membeli.
- Mengubah persepsi konsumen.
- Membujuk untuk membeli sekarang.
♣ Ciri-ciri iklan reminder :
- Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.
- Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat.
- Mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut.
- Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind).
- Menjalin hubungan baik dengan konsumen